Selasa, 23 Juni 2015

Pembentukan minyak dan gas bumi

PROSES PEMBENTUKAN MINYAK
DAN GAS BUMI
Dibuat untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Geologi Migas pada Semester Dua

Oleh :
SULHADI
NPM : 1403051

DOSEN PEMBIMBING : SEPRIADI, ST



LABORATORIUM KEBUMIAN
PROGRAM STUDI TEKNIK EKPLORASI PRODUKSI MIGAS
JURUSAN TEKNIK PERMINYAKAN
POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
2015 / 2016

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT  karena berkat curahan Rahmat dan HidayahNya jualah, sehingga penulis dapat menyelesaikan  Makalah mengenai Analisa Pembentukan Hidrokarbon  ini dengan baik dan lancar sesuai yang di harapkan, Makalah ini merupakan tugas dari salah satu mata kuliah, yaitu Geologi Migas.
Dalam Pembuatannya sendiri makalah ini disusun dari berbagai sumber refrensi baik itu dari Buku,  Internet dan juga penyampaian Materi secara langsung oleh Dosen pada saat perkuliahan berlangsung.
Dengan selesainya pembuatan Makalah  ini tak lupa juga penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada Dosen Pengajar Mata Kuliah Geologi Migas Bapak Sepriadi, ST yang telah memberikan Tugas pembuatan makalah ini kepada kami guna menambah wawasan dan pemahaman kami mengenai Proses pembentukan Hidrokarbon.
Kami sangat berharap Semoga apa yang penulis sampaikan dalam Makalah ini dapat bermanfaat bagi bagi para pembaca khususnya untuk seluruh Mahasiswa Teknik Eksplorasi Produksi Migas Politeknik Akamigas Palembang dalam menambah wawasan dan pengetahuan kita terutama mengenai Proses Pembentukan Hidrokarbon.
Kami juga menyadari bahwasannya dalam pembuatan Makalah ini terdapat banyak sekali kekurangan maupun kekeliruan disana sini, oleh karena nya Kritik dan Saran yang bersifat membangun sangat dibutuhkan Penulis  guna mencapai hasil yang lebih baik di masa mendatang

                                                                                    Palembang,  11 Maret 2015


 Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................. I
DAFTAR ISI ................................................................................................. II
BAB I PENDAHULUAN
1.1.   Latar Belakang.............................................................................. III
1.2.   Rumusan Masalah ......................................................................... IV
1.3.   Tujuan dan Manfaat...................................................................... V
BAB II ISI DAN PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Minyak Bumi .............................................................. 1
2.2. proses pembentukan minyak bumi................................................. 2
2.3. komposisi minyak bumi................................................................. 3
2.4. tipe-tipe kerogen............................................................................ 4
2.5. jenis-jenis perangkap struktur........................................................ 5
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar belakang
Minyak bumi adalah suatu senyawa hidrokarbon yang terdiri dari karbon (83-87%), hidrogen (11-14%), nitrogen (0,2-0,5%), sulfur (0-6%), dan oksigen (0-3,5%). Dari manakah Minyak dan Gas bumi Berasal ? Minyak dan Gas Bumi berasal dari sisa – sisa Organisme Tumbuhan, Hewan, material atau jasad Renik yang mati sekitar Jutaan Tahun yang lalu, Jasad Renik tersebut lalu mengendap terdeposisi dalam jumlah yang banyak dalam kurun waktu yang sangat lama, akibatnya akan terbentuk strukur  perlapisan pada daerah endapan tersebut, selama proses pengendapan ( deposisi ) berlangsung material – material sedimen dari permukaan secara bersamaan juga akan mengalami pengikisan atau pelapukan sehingga kan terdeposisi juga menjadi lumpur yang akan menutupi lapisan endapan Organanisme seperti hewan, tumbuhan dan Jasad Renik tadi lalu berubah menjadi batuan karena tekanan dan suhu dari dasar laut dan dalam bumi, sementara itu bakteri an aerob menguraikan sisa – sisa  organisme tadi menjadi minyak dan gas bumi tahap ini disebut dengan Fasies Organik, dimana Fasies Organik ini terjadi pada masa diagenesis batuan ( Proses Pengendapan / pembentukannya ).
Pada Fase diagenesis ini kita tahu bahwa Material – material sedimen ada yang berasal dari material sedimen klastik dan Non Klastik nah materail – material tadi nantinya akan mengalami fasies organik yang dipengaruhi Oleh Preservasi, Produktivitas dan juga dilusi. Setelah mengalami proses Diagenesis pada batuan fasies organik tadi selanjutnya  akan menuju tahp pembentukan atau Tahap Catagenesis, pada  inilah nantinya akan mulai terbentuknya Kerogen dan juga Bitumen. Kerogen adalah bagian dari zat organik dalam batuan sedimen,kerogen tidak larut dalam pelarut organikm biasa sedangkan bagian yang larut nantinya akan dikenal dengan istilah Bitumen.  dimana Dalam proses pembentukan minyak dan gas bumi sendiri kita harus tahu bahwasanya Kerogen merupakan cikal bakal terbentuknya bitumen dan Bitumen merupakan cikal bakal terbentuknya hidrokarbon.
Pada tahapan catagenesis awal natinya akan terciptalah minyak sedangkan untuk catagenesis ahir yang  tercipta adalah minyak dan gas.  Setelah mengalami fasies organik pada fase diagenesis, mengalami perubahan menjadi kerogen dan bitumen pada tahap catagenesis selanjutnya dari kerogen tadi akan berubah menjadi Bitumen dan Bitumen juga nantinya akan berubah menjadi Hidrokarbon hal ini berlangsung pada fase Metagenesis, dimana pada Fase metagenesis ininatinya yang trebentuk adalah gas.
Proses ini memakan waktu jutaan tahun, minyak dan Gas bumi Meresap dalam Batuan berpori seperti air yang meresap pada batuan karang, minyak dan gas Bumi tadi dapat bermigrasi dari satu daerah ke daerah yang lain dan akan terkonsentrasi jika terhalang lapisan kedap. Batuan yang mengandung minyak bumi rata – rata berumur 10 – 270 juta Tahun, reservoar Minyak dan gas Bumi akan terbentuk bila ada tiga komponen, yang pertama yaitu adanya batuan asal atau source Rock, Migrasi dan jebakan geologi atau Trap.
Pengetahuan tentang minyak bumi dan gas alam sangat penting untuk kita ketahui, mengingat minyak bumi dan gas alam adalah salah satu sumber energi yang tidak dapat diperbaharui, sedangkan penggunaan sumber energi ini dalam kehidupan kita sehari-hari cakupannya sangat luas dan cukup memegang peranan penting atau menguasai hajat hidup orang banyak. Sebagai contoh minyak bumi dan gas alam digunakan sebagai sumber energi yang banyak digunakan untuk memasak, bahan bakar kendaraan bermotor, dan kebutuhan  industri, kedua bahan bakar tersebut berasal dari pelapukan sisa-sisa organisme sehingga disebut bahan bakar fosil.
Oleh karena itu sebagai generasi penerus bangsa, kita dituntut tidak hanya dapat menggunakan Sumber daya Alam tersebut tetapi kita juga dituntut untuk mengetahui proses terbentuknya sehingga membuat kita berpikir jauh kedepan dengan memikirkan bahan bakar alternatif apa yang dapat digunakan untuk menggantikan bahan bakar fosil ini, jika suatu saat nanti bahan bakar ini habis.


1.2. Rumusan Masalah
       Adapun rumusan dari pembuatan makalah ini diantaranya adalah :
1.      Bagaimana proses pembentukan Minyak bumi dan Gas bumi?
2.      Apa saja komposisi minyak bumi?
3.      apa saja tipe-tipe kerogen ?
4.      apa saja jenis-jenis perangkap (trap) hidrokarbon ?


1.3. Tujuan
        Adapun Tujuan dari pembuatan Makalah ini adalah :
1.      untuk mengetahui bagaimana proses pembentukan minyak bumi
2.      untuk mengetahui komposisi dari minyak bumi
3.      untuk mengetahui tipe-tipe kerogen pembentuk minyak bumi
4.      untuk mengetahui jenis-jenis perangkap (trap) hidrokarbon


BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Definisi Minyak Bumi
   Minyak bumi atau yang biasa disebut dengan Crude Oil merupakan Campuran Kompleks dari senyawa Hidrokarbon. Dimana Crude Oil sendiri terdiri dari Carbon ( C ), Hidrogen ( H ) dan Unsur lainnya yang terdiri dari kandungan Besi ( Fe ), Natrium ( Na ), Sulfur ( S ), dan Oksigen ( O2). Minyak mentah sebagian besar terdiri dari Hidrokarbon yang dapat dibedakan menjadi parafinik,  Napthenik, Olefin, dan aromatik
2.2. Proses Pembentukan Minyak dan Gas Bumi
                                                                                                                    Dalam pembentukannya ada dua teori yang secara umum menjadi dasar pembentukan Minyak Bumi teori yang pertama yaitu Teori An Organik dan Teori satunya lagi disebut  teori Organik.
1.      Teori Anorganik (Abiogenesis)
                        Berdasarkan teori anorganik, pembentukan minyak bumi    
           didasarkan pada proses kimia, yaitu:
            a. Teori alkalisasi panas dengan CO2 (Berthelot)
Dengan kata lain bahwa didalam minyak bumi terdapat logam alkali dalam keadaan bebas dan bersuhu tinggi. Bila CO2 dari udara bersentuhan dengan alkali panas tadi maka akan terbentuk asitilena Asitilena akan berubah menjadi benzena karena suhu tinggi.
            b. Teori karbida panas dengan air (Mendeleyef)
   Minyak bumi terbentuk akibat adanya pengaruh kerja uap pada karbida-          
   karbida logam dalam bumi.
                 Pernyataan beberapa ahli yang mengemukakan bahwa minyak bumi mulai terbentuk sejak zaman prasejarah, jauh sebelum bumi terbentuk dan bersamaan dengan proses terbentuknya bumi. Pernyataan tersebut berdasarkan fakta ditemukannya material hidrokarbon dalam beberapa batuan meteor dan di atmosfir beberapa planet lain.



2. Teori Organik (Biogenesis)
Berdasarkan teori Biogenesis, minyak bumi terbentuk karena adanya kebocoran kecil yang permanen dalam siklus karbon.Siklus karbon ini terjadi antara atmosfir dengan permukaan bumi, yang digambarkan dengan dua panah dengan arah yang berlawanan, dimana karbon diangkut dalam bentuk karbon dioksida (CO2).Pada arah pertama, karbon dioksida di atmosfir berasimilasi, artinya CO2 diekstrak dari atmosfir oleh organisme fotosintetik darat dan laut.Pada arah yang kedua CO2 dibebaskan kembali ke atmosfir melalui respirasi makhluk hidup (tumbuhan, hewan dan mikroorganisme).
P.G. Mackuire yang pertama kali mengemukakan pendapatnya bahwa minyak bumi berasal dari tumbuhan. Beberapa argumentasi telah dikemukakan untuk membuktikan bahwa minyak bumi berasal dari zat organik yaitu:
1.   Minyak bumi memiliki sifat dapat memutar bidang polarisasi, ini     disebabkan oleh adanya kolesterol atau zat lemak yang terdapat dalam     darah, sedangkan zat organik tidak terdapat dalam darah dan tidak dapat      memutar bidang          polarisasi.
2.   Minyak bumi mengandung porfirin atau zat kompleks yang terdiri dari        hidrokarbon dengan unsur vanadium, nikel, dsb.
3.   Susunan hidrokarbon yang terdiri dari atom C dan H sangat mirip dengan zat organik, yang terdiri dari C, H dan O. Walaupun zat organik       menggandung oksigen dan nitrogen cukup besar.
4.   Hidrokarbon terdapat di dalam lapisan sedimen dan merupakan bagian       integral            sedimentasi.
5.   Secara praktis lapisan minyak bumi terdapat dalam kambium sampai           pleistosan.
6.   Minyak bumi mengandung klorofil seperti tumbuhan.

Ø  Proses pembentukan minyak bumi terdiri dari tiga tingkat, yaitu:
1.  Pembentukan sendiri, terdiri dari:
     •
Pengumpulan zat organik dalam sedimen
     •
Pengawetan zat organik dalam sedimen
     •
Transformasi zat organik menjadi minyak bumi.
2.  Migrasi minyak bumi yang terbentuk dan tersebar di dalam lapisan              sedime
n terperangkap.
3.  Akumulasi tetes minyak yang tersebar dalam lapisan sedimen
  
     hingga berkumpul menjadi akumulasi komersial
      Minyak bumi atau petroleum dijuluki juga sebagai emas hitam, yaitu cairan yang kental, coklat gelap, atau kehijauan yang mudah terbakar, dan  berada di lapisan atas dari beberapa area di kerak bumi.  Minyak bumi terdiri dari campuran kompleks dari berbagai hidrokarbon, dimana sebagian besar terdiri dari seri alkana tetapi bervariasi dalam penampilan, komposisi, dan kemurniannya.
  Asal minyak bumi adalah mahluk hidup (tumbuhan, hewan) yang terkubur selama jutaan tahun dengan melalui proses penguburan, proses diagenesis kemudian proses lebih lanjut pada masa katagenesis dan tidak dapat dimanfaatkan lagi pada masa metagenesis.
Tahapan penguburan bahan alam mengalami tiga masa perubahan kimiawi yaitu:
a.   Diagenesis
     Masa ini merupakan zona tak matang dan terjadi perengkahan tak mencolok (10%), yang dibagi dalam tiga bagian yaitu :
1)     Diagenesis dini, yaitu peralihan dari senyawa yang stabil saat di permukaan bumi, menjadi senyawa yang stabil pada kedalaman ribuan meter dengan suhu sekitar 40-42oC. Pada masa ini terjadi pembentukan kerogen (fase dari petroleum yang tidak dapat larut dalam pelarut organik dan anorganik).
2)     Diagenesis pertengahan, terjadi proses aromatisasi (senyawa rantai panjang membentuk senyawa aromatik, lingkar dan mempunyai ikatan rangkap dengan elektron terdelokalisasi).
 3)     Diagenesis akhir,  adalah proses yang terjadi pengkhelatan logam oleh senyawa organik yang terbentuk pada masa sebelumnya.
Pembentukan minyak bumi terjadi pada diagenesis akhir dan dapat dikenal berdasar hasil eksplorasi.
             b.   Katagenesis
Katagenesis adalah zona minyak dan gas basah.  Pada masa ini terjadi perengkahan mencolok, dimana terjadi perubahan senyawa kimia yang diakibatkan oleh suhu dan kedalaman pendaman (penguburan) sehingga menyebabkan penguraian termal kerogen.
           c.  Metagenesis
Pada tahap ini  terjadi masa perusakan termal dari karakter senyawa (cairan) menjadi residu (padatan), sehingga mengakibatkan senyawa organik menjadi senyawa yang kekurangan hidrogen, dan material tak bernilai atau menjadi material bernilai dari senyawa karbon (grafit, intan).
Dalam kehidupan sehari-hari manusia sering menggunakan sumber energi sebagai bahan bakar di antaranya: batu bara, bensin, minyak tanah, minyak diesel, solar LPG, lilin dsb. Bahan-bahan tersebut diperoleh dari minyak bumi. Berdasarkan teori , minyak bumi terbentuk dari proses pelapukan jasad renik (mikroorganisme) yang terkubur di bawah tanah sejak berjuta-juta tahun yang lalu. Dimana dua ratus juta yang lalu bumi lebih panas dibandingkan sekarang. Laut yang didiami jasad renik berkulit keras sangat banyak jumlahnya jika jasad renik itu mati, kemudian membusuk sehingga jumlahnya makin lama makin menumpuk, kemudian tertutup oleh sedimen, endapan dari sungai, atau batuan-batuan yang berasal dari pergeseran bumi. Di sini kemudian terjadi pembusukan oleh bakteri anaerob, dan akibat pada tekanan tinggi sedimen, maka setelah berjuta-juta tahun terbentuklah minyak bumi dan gas alam tersebut.  Karena proses pembentukan minyak bumi memerlukan waktu yang lama, maka minyak bumi digunakan pada sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui (anrenewable).
Pada umumnya minyak bumi tampak hitam legam, pekat serta kurang menarik seperti pada contoh ini. Minyak bumi baru dapat digunakan sebagai bahan bakar minyak (BBM) maupun sebagai produk-produk lain setelah melalui proses pengolahan Pada umunya minyak bumi terperangkap dalam bebatuan yang tidak berpori dalam pergerakannya ke atas . Hal ini menjelaskan mengapa minyak bumi juga di sebut Petroleum. (Petroleum berasal dari bahasa Latin ‘petrus’ artinya batu dan ‘oleum’ artinya minyak). Untuk memperoleh minyak bumi atau petroleum ini, dilakukanlah kegiatan  pengeboran.
Bumi kita ini  terbentuk sekitar 5 milyar tahun yang lalu dan merupakan bagian dari proses terjadinya alam semesta Beginilah keadaan permukaan bumi 600 juta tahun yang lalu ketika mulai ada bentuk bentuk kehidupan berupa binatang dan tumbuh – tumbuhan bersel tunggalhttp://farm3.static.flickr.com/2356/2077749097_459c38b045.jpg?v=0.
Pada masa mesozoikum (200 juta) tahun yang lalu Reptilia raksasa seperti Dinosaurus mulai terdapat di permukaan bumi pada masa paleoson ( 69 juta tahun yang lalu ) menyusul seperti Badak Raksasa, Ikan Paus dan Gajah Raksasa berkembang dengan pesat.
http://tbn2.google.com/images?q=tbn:4MQOUJFLxIy6UM:http://www19.homepage.villanova.edu/silvia.nagyzekmi/spa1132-007/dinosaurio_module_files/image004.jpg
Pada masa Pleistosan. Manusia purba menyusul sebagai penghuni Permukaan bumi dengan menggunakan perkakas berburu yang Primitive dan menghuni gua – gua dan gubuk – gubuk sederhana Dalam cara hidup demikian , hanya yang terkuat akan mampu bertahan.
http://daphne.palomar.edu/scrout/AIS120/Karen_Carr_North_American_Pleistocene_Landscape_detail.jpg
gambar masa pleistosen
Pada zaman sebelum masehi peradaban manusia mulai Berkembang Piramida – Piramida , benteng – benteng serta perumahan mulai Dibangun Minyak bumi yang merembes ke permukaan tanah di gunakan untuk penerangan sebagai obat dan juga sebagai       penolak bala.
http://tbn0.google.com/images?q=tbn:FzUsPhufuyyauM:http://chabib.files.wordpress.com/2007/06/camelpiramids.jpg
Revolusi pada abad ke 19 di mungkinkan karena batubara dan tenaga listrik yang berasal dari tenaga air mulai dimanfaatkan sebagai sumber energy, Setelah Kolonel Drake menemukan minyak untuk pertama kalinya di Pennsylvania, USA. Pada tahun 1859 , seluruh dunia dilanda demam pencarian minyak.Pada tahun 1885 Ziklker berhasil menemukan minyak di Telaga Said Sumatera Utara sejak di temukannya , minyak bumi mulai memegang peranan utama sebagai sumber energi dalam mempercepat perkembanganIndustrialisasi dan transportasi yang mengantar dunia pada kehidupan Modern.
Sejarah mencatat bahwa minyak dan Gas bumi sebagai sumber daya energi merupakan pendukung utama atas keberhasilan manusia untuk mencapai suatu taraf kehidupan modern dengan segala kenyamanan dan kemewahannya. Di seluruh dunia minyak berperan dalam menerangi rumah – rumah, melumasi mesin – mesin, menggerakkan kendaraan – kendaraan serta tidak ternilai kegunaannya dalam bidang kesenian , manufaktur dan Kehidupan sehari – hari
http://tbn2.google.com/images?q=tbn:jgEWwBc-sgQ8-M:http://www.destination360.com/north-america/us/new-jersey/atlantic-city/images/s/atlantic-city-overview.jpg
Selain sebagai sumber energi minyak dan gas bumi memiliki nilai tambah dan masih tetap berperan penting dalam mendukung peradaban manusia Di masa yang akan datang .Bila penggunaan minyak dan gas bumi pada khususnya serta sumber daya energi lainnya pada umumnya dilakukan secara bertanggung jawab maka kita akan dapat tetap menikmati lingkungan yang aman , nyaman dan menyenangkan. Minyak dan gas bumi sebagai sumber daya energi yang tidak terbarukan Perlu di hemat dan di versifikasikan energi perlu di galakkan.

2.3. Komponen Minyak Bumi
Komponen Hidrokarbon
Komponen hidrokarbon dalam minyak bumi dibagi jadi 4 golongan, yaitu:
-          Golongan parafin
-          Golongan naftena
-          Golongan olefin
-          Golongan aromatic
           
1. Parafin
- Adalah senyawa HC jenuh dengan rumus umum CnH2n+2 (Alkana).
- Sifat kimia umum : stabil pada suhu biasa, tidak bereaksi dengan asam   
   sulfat berasap, larutan alkali pekat, asam nitrat dan oksidator kuat.
- Bereaksi lambat dengan klor dengan bantuan panas matahari.

Ø  C1 – C4 phase gas    : C3 dan C4 merupakan komponen utama LPG
Ø  C5 – C15 phase cair  : terdapat dalam fraksi nafta, bensin, kerosin,                                                             bahan bakar diesel dan minyak bakar
Ø  C16 - .. Phase padat : terutama terdapat dalam malam parafin.
2. Naften
- Adalah senywa HC jenuh dengan rumus umum CnH2n. 
-  Mempunyai sifat kimia yang hampir sama dengan parafin. Mempunyai      
       struktur siklis, sehingga disebut juga sikloparafin.
-  Senyawa naften yang banyak dikandung adalah sikopentan dan
        sikloheksan.
       3. Olefin
- Adalah senywa HC tidak jenuh dengan rumus umum CnH2n dengan  
   ikatan rangkap dua (alkena). 
- Olefin tidak terdapat dalam minyak mentah, tetapi sedikit banyak
   terbentuk dalam distilasi minyak mentah dan proses perengkahan.
- Karena mempunyai ikatan rangkap, maka olefin sangat reaktif dan      
   merupakan bahan dasar utama industri petrokimia (etilene dan propilene)
       4.    Aromatis
            - Adalah senywa HC tidak jenuh dengan rumus umum CnH2n-6. 
- Mempunyai sifat kimia sangat reaktif aktif. Mudah dioksidasi menjadi  
  asam, reaski substitusi dan adisi.
- Jenis yang banyak ditemui adalah C6-C8 yang dikenal dengan Benzene,
  Toluene dan Xylene (B-T-X)

2.4. Tipe-tipe Kerogen
¡ KEROGEN :
§  Bagian dari zat organik dalam batuan sedimen
§  Tidak larut dalam pelarut organik biasa
§  Bagian yang larut disebut bitumen
Kerogen tidak dapat larut dalam air ataupun pelarut lainnya karena ukuran molekul kerogen yang sangat besar.
¡  Proses formasi kerogen :
1.    Bermula dari organisme (organic tissue) yang alami chemical&biologicaldestruction&transformation
2.    Biopolimer (struktur teratur) berukuran besar (misal, Protein dan Karbohidrat) dan tersusun sangat beraturan akan terubah dimana individual biopolimer menjadi :
3.    Terusakkan (Pembusukan)
4.    Terbentuk geopolimer baru
¡  Proses (lanjutan…) :
1.    GEOPOLIMER :
     Molekul besar, tidak beraturan
     Precursor dari Kerogen, Tetapi belum Kerogen sebenarnya
     Ukuran
¡   kecil = fulvic acids
¡   sedang = humic acids
¡   besar = humins

2.    GEOPOLIMER (lanjutan…)
     Alami diagenesis (pada water column, soils, sediments) menyebabkan geopolimer tambah besar& lebih kompleks, struktur semakin tidak beraturan. Selama diagenesis: Geopolimer Kehilangan air, karbon dioksida dan ammonia.
     Terbentuk kerogen dengan berat molekul yang lebih besar, yang terbentuk akibat burial pada ratusan meter

¡  Selama diagenesis  =
1.    Kehilangan air, karbon dioksida, amoniak
2.    Jika reduksi sulfat aerobik terjadi dalam sedimen, dan jika sedimen alami kehilangan ion logam, maka banyak sulfur yang menyatu dengan struktur kerogen
3.    Adapun sulfur asal zat organik sangat sedikit

¡  Pembentukan Kerogen bersaing dengan destruksi zat organik melalui proses oksidasi
1.    Banyak oksidasi organik dalam lingkungan sedimen karena termediasi secara mikrobial
2.    Mikroorganisme lebih suka menyerang molekul kecil biogenik
3.    Geopolimer lebih terjaga dari degradasi, karena sistem enzim bakteri tidak mampu mengenalinya
4.    Pada kondisi oksidasi, molekul biogenik kecil akan diserang bakteri sebelum menjadi geopolimer, namun di lingkungan reduksi terjadi sebaliknya, kondisi teratasi dari serangan bakteri memberi kesempatan untuk terbentuk geopolimer, sehingga terjadi preservasi yang baik.
¡  Tipe    I
Kerogen tipe ini dikarakterisasikan dengan rasio H/C (hydrocarbon/carbon) yang tinggi >1.5 dan rasio O/C (oxygen/carbon) rendah <0.1. Kerogen tipe I ini memiliki index hidrogen >300 dan index oksigen <50.
Kerogen tipe ini juga disebut alginite, mengandung konsentrasi tinggi alkanes dan asam lemak serta merupakan sumber terbaik untuk maturasi oil-prone. Sumber utamanya berasal dari sedimen alga seperti endapan lacustrin. Terjadinya kerogen tipe I ini relatif  jarang jika dibandingkan dengan tipe lainnya.
¡  Tipe    II
Kerogen tipe ini dikarakterisasikan dengan rasio H/C relatif tinggi (1.0 – 1.4) dan rasio O/C relatif rendah (0.09 – 1.5). Memiliki index hidrogen antara 200 dan 300, sedangkan index oksigen antara 50 dan 100.
Kerogen tipe II ini juga disebut exinite berada pada lingkungan marine dan umumnya berasosiasi dengan calcareous atau sedimen dolomitic. Tipe II sangat sering dijumpai pada lapangan minyak dan gas. Contoh dari kerogen tipe ini adalah group Devonian dan Colorado berumur Cretaceous di Kanada Barat, berumur Paleozoic di Afrika Utara, beberapa source beds berumur Cretaceous dan Tertiary di Afrika Barat, berumur Jurassic di Eropa Barat dan Arab Saudi dsb
¡  Tipe    III
Kerogen tipe ini dikarakterisasikan dengan rasio H/C relatif rendah (<01.0) rasio O/C relatif rendah (0.2 – 0.3). Index hidrogen di bawah 300 dan index oksigen di atas 100. Tipe kerogen ini juga disebut vitrinite. Sumber utamanya berupa tanaman darat yang ditemukan pada sedimentasi detrital tebal sepanjang continental margin. Tipe hidrokarbon yang dihasilkan utamanya adalah gas. Contoh kerogen tipe III ini dapat ditemukan di negara kita Indonesia tepatnya di delta Mahakam. Upper Cretaceous pada cekungan Douala (Kamerun) dan di lower Mannville shale di Alberta juga merupakan contoh dari kerogen tipe III ini.
¡  Tipe    IV
Ada juga tipe IV yang dikenal sebagai inertinite. Tipe ini biasanya berasosiasi dengan batubara atau materi organik yang mengalami proses oksidasi parah serta tidak mempunyai potensial untuk menghasilkan minyak dan gas.
            Ke semua tipe kerogen di atas, dengan meningkatnya tingkat kematangan akibat dari suhu yang semakin meningkat, komposisi unsur nya akan mengalami perubahan dengan bertambahnya unsur C, tapi kehilangan unsur H dan O karena mengeluarkan senyawa H2O dan CH4. Akibatnya, akan ada masa di mana tipe-tipe kerogen di atas akan bertemu.
2.5. Jenis-Jenis Perangkap Hidrokarbon
Perangkap reservoir merupakan hal yang sangat penting dalam penentuan terdapatnya minyak dan gas bumi.Di dalam zona perangkap biasanya hidrokarbon yang ada selalu diikuti adanya air di dalamnya, dimana air akan selalu berada di bagian bawah dan hidrokarbon berada di bagian atas akibat gaya vertical keatas(Gaya hidrostatik).Hal ini dikarenakan adanya perbedaan berat jenis antara air dan hidrokarbon.
Pada zona perangkap reservoir ini juga terdapat gaya hidrodinamik yaitu bila dalam zona tersebut terdapat berbagai gaya lain yang bekerja (tidak hanya gaya vertical), missal adanya gaya yang disebabkan oleh adanya air yang bergerak ke suatu arah yang menyebabkan arah gaya resultan tidak vertical keatas tetapi agak miring. Hal ini  menyebabkan bidang potensial dalam hal ini batas antara minyak dan hidrokarbon (minyak dan gas bumi) juga akan miring.
Jenis-jenis perangkap hidrokarbon diantaranya yaitu :
1.    perangkap Stratigrafi
Jenis perangkap stratigrafi dipengaruhi oleh variasi perlapisan secara vertikal dan lateral, perubahan facies batuan dan ketidakselarasan dan variasi lateral dalam litologi pada suatu lapisan reservoar dalam perpindahan minyak bumi. Prinsip dalam perangkap stratigrafi adalah minyak dan gas bumi terperangkap dalam perjalanan ke atas kemudian terhalang dari segala arah terutama dari bagian atas dan pinggir, hal ini dikarenakan batuan reservoar telah menghilang atau berubah fasies menjadi batu lain sehingga merupakan penghalang permeabilitas (Koesoemadinata, 1980, dengan modifikasinya). Dan jebakan stratigrafi tidak berasosiasi dengan ketidakselarasan seperti Channels, Barrier Bar, dan Reef, namun berasosiasi dengan ketidakselarasan seperti Onlap Pinchouts, dan Truncations.
2.    perangkap Struktur
Perangkap Struktur merupakan perangkap yang paling orisinil dan sampai dewasa ini merupakan perangkap yang paling penting.Berbagai unsur perangkap yang membentuk lapisan penyekat dan lapisan reservoir, sehingga dapat menjebak hidrokarbon, disebabkan karena gejala tektonik atau struktur, misalnya pelipatan dan patahan.

*  Jebakan Patahan
Jebakan patahan merupakan patahan yang terhenti pada lapisan batuan. Jebakan ini terjadi bersama dalam sebuah formasi dalam bagian patahan yang bergerak, kemudian gerakan pada formasi ini berhenti dan pada saat yang bersamaan minyak bumi mengalami migrasi dan terjebak pada daerah patahan tersebut, lalu sering kali pada formasi yang impermeabel yang pada satu sisinya berhadapan dengan pergerakan patahan yang bersifat sarang dan formasi yang permeabel pada sisi yang lain. Kemudian, minyak bumi bermigrasi pada formasi yang sarang dan permeabel.Minyak dan gas disini sudah terperangkap karena lapisan tidak dapat ditembus pada daerah jebakan patahan ini.      
*  Jebakan Antiklin           
Kemudian, pada jebakan struktural selanjutnya, yaitu jebakan antiklin, jebakan yang antiklinnya melipat ke atas pada lapisan batuan, yang memiliki bentuk menyerupai kubah pada bangunan.Minyak dan gas bumi bermigrasi pada lipatan yang sarang dan pada lapisan yang permeabel, serta naik pada puncak lipatan.Disini, minyak dan gas sudah terjebak karena lapisan yang diatasnya merupakan batuan impermeabel.       
*   Jebakan Struktural lainnya       
Contoh dari perangkap struktur yang lain adalah Tilted fault blocks in an extensional regime, marupakan jebakan yang bearasal dari Seal yang berada diatas Mudstone dan memotong patahan yang sejajar Mudstone. Kemudian, Rollover anticline on thrust, adalah jebakan yang minyak bumi berada pada Hanging Wall dan Footwall. Lalu, Seal yang posisinya lateral pada diapir dan menutup rapat jebakan yang berada diatasnya.
3.    perangkap kombinasi         
Kemudian perangkap yang selanjutnya adalah perangkap kombinasi antara struktural dan stratigrafi.Dimana pada perangkap jenis ini merupakan faktor bersama dalam membatasi bergeraknya atau menjebak minyak bumi.Dan, pada jenis perangkap ini, terdapat leboh dari satu jenis perangkap yang membenuk reservoar.Sebagai contohnya antiklin patahan, terbentuk ketika patahan memotong tegak lurus pada antiklin.Dan, pada perangkap ini kedua perangkapnya tidak saling mengendalikan perangkap itu sendiri.

4.    perangkap hidrodinamik   
Kemudian perangkap yang terakhir adalah perangkap hidrodinamik.Perangkap ini sangta jarang karena dipengaruhi oleh pergerakan air.Pergerakan air ini yang mampu merubah ukuran pada akumulasi minyak bumi atau dimana jebakan minyak bumi yang pada lokasi tersebut dapat menyebabkan perpindahan.Kemudian perangkap ini digambarkan pergerakan air yang biasanya dari iar hujan, masuk kedalam reservoar formasi, dan minyak bumi bermigrasi ke reservoar dan bertemu untuk migrasi ke atas menuju permukaan melalui permukaan air. Kemudian tergantung pada keseimbangan berat jenis minyak, dan dapat menemukan sendiri, dan tidak dapat bergerak ke reservoar permukaan karena tidak ada jebakan minyak yang konvensional


BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
   Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa :
Ø  minyak bumi berasal dari sisa – sia mahluk hidup yang terendaokan baik didarat, laut maupun sungai dimana proses pembentukan minyak dan gas bumi ini mebutuhkan waktu  berjuta-juta tahun lalu, sehingga membutuhkan proses yang sangat lama
Ø  kerogen merupakan cikal bakal terbentuknya Bitumen sedangkan Bitumen merupakan Cikal bakal terbentuknya Hidrokarbon. Perbedaan kerogen dengan Bitumen adalah ukuran Molekul penyusun Kerogen lebih besar, sedangkan Bitumen lebih kecil. Hal ini dipengaruhi oleh Temperatur saat temperatur rendah ukuran Ukuran molekul ( kerogen ) besar.
Ø  Hidrokarbon adalah sebutan untuk  Minyak dan gas Bumi dan minyak bumi tersusun atas komponen paraffin, naftena, olefin dan aromatic Gas alam merupakan Hidrokarbon dengan Unsur Paling Dominan adalah Methana ( CH4 ). Semakin banyak Kandungan Hidrogen ( H ) Maka akan semakin ringan Minyak kita, sedangkan semakin banyak unsur Karbon ( C ) maka semakin berat Minyak kita.
Ø  tipe kerogen dibagi menjadi empat jenis yaitu tipe I, tipe II, tipe III dan tipe IV
Ø  ketika bitumen dibatuan induk sudah matang maka dia siap untuk bermigrasi. Migarsi dibagi menjadi tiga bagian, migrasi primer, sekunder dan tersier.
Ø  jenis-jenis perangkap hidrokarbon diantaranya yaitu: perangkap struktur,  perangkap stratigrafi dan perangkap kombinasi.
Ø  Hidrokarbon tidak selalu diam di suatu jebakan ( Trap ) suatu ketika dia bisa bermigrasi lagi jika terjadi aktivitas geologi seperti patahan, sesar ataupun permeabilitas diatas reservoar tidak cocok sebagai trap. 
DAFTAR PUSTAKA

Id.m.wikipedia.com/pembentukan_minyak_bumi